Seni Film : Sajadah Sujud

IMG_6025

Karya Film Besutan Calon Sutradara Muda Berbakat Yofhi Rio Nica Dewi, biasa disapa akrab yofi oleh teman-temannya. Saat ini Yofi duduk dibangku kelas XI IPA 1 SMA Pintar Kuantan Singingi Riau Indonesia. Film Sajadah Sujud yang digarap secara sederhana menjadi sesuatu yang luar biasa hanya, hanya dengan kamera (Handycam) membuat apresiatornya merinding dan berlinangan air mata. Allahu Akbar. "Sesungguhnya Air Mata ini hanya untuk MU Ya Allah sebagai ungkapan rasa syukur bisa merasakan kenikmatan dan rahmat yang diberikan".

Hasil wawancara Wartawan Pelajar (Wajar) dengan Yofhi Rio Nicha Dewi dari SMA Pintar; Wirianto Aswir .

Berikut Wawancaranya:

IMG_6020

Wartawan Pelajar (Wajar) : Bagaimana perasaan Anda dengan Launching Film Sajadah Sujud di SMA Pintar ini?

Yofhi Rio Nica Dewi (Yofi) : Sangat bahagia, saya pribadi tidak menyangka bisa menyutradari Film karya Naskah Sendiri.

Wajar: Apa yang tergambar / Konsep / Ide dari Film ini?

Yofi: Idenya dari sajadah yang terkadang tidak diperhatikan oleh manusia termasuk saya, sehingga terkesan menyia-nyiakan sajada h itu. Padahal kita sedang bersujud dihadapan Allah SWT yang artinya kita tidak ada apa-apanya dihadapan Tuhan.

Wajar: Dari Mana Inspirasinya ?

Yofi: Inspirasinya dari kehidupan sehari-hari ketika saya akan sholat, melihat sajadah terlintaslah dipikiran saya untuk menciptakan sebuah kisah.

Wajar: Apa yang bisa diambil dari Hikmah Film Ini?

Yofi: Sebagai manusia jangan berputus asa, tidak menyalahkan Tuhan atas apa yang telah diberikan, berusaha untuk menjadi lebih baik, manghargai orang lain, dan tolong menolong, serta mengingatkan.

Wajar: Siapa yang mendukung Film Ini?

Yofi : Yang mendukung Film adalah guru Seni Budaya SMA Pintar yaitu Ronaldo Rozalino S.Sn, Teman-teman sekelas (XI IPA 1), Serta Orang Tua.

Wajar: Prestasi Anda di di Sekolah Apa saja ya?

Yofi : Selama di SMA Pintar ini saya banyak mengikuti ajang yang bersifat Informal dan Eksformal diantaranya saya peringkat ke 3 di Kelas, sangat bangga sekali karena saya bisa peringkat ke 3 di antara orang-orang yang pintar menurut saya, Mengikuti ajang Festifal Kesenian Daerah 2007 yang sebagai Penari, Pemain Teater dan pernah bertanding antar kecamatan walaupun tak menang, Peserta Paduan Suara di Sekolah dan pernah mendapat Juara 1 Antar SLTA Di Kab. Kuantan Singingi Tahun 2008, Sutradara Sajadah Sujud karya Film Perdana saya.

Wajar : Harapan kedepan dengan kreatifitas Seni di SMA Pintar Kuantan Singingi ini?

Yofi : Agar seni itu menjadi wadah bagi kreatifitas siswa dan berkembang seoptimal mungkin. Bravo SMA Pintar Kuntan Singingi. (By : Wirianto Aswir)

SINOPSIS FILM

Ada seorang gadis bernama nayla. Kehidupan yang dialaminya pasang surut. Ketika ayahnya masih hidup dulunya dia adalah orang terpandang dan taat beragama. Namun nasib berkata lain bahwa dia harus kehilangan sang ayah tercinta. Karena kehidupan yang serba uang harta yang diwariskan pun habis untuk keperluan hidup. Nayla yang merasa kehilangan yang mendalam akan ayahnya pun berubah. Jika dulu ia adalah gadis yang lembut, rajin dan pintar pun menjadi kebalikannya. Dia memikili sahabat yang berbeda agama dengannya sehingga perubahan itu dapat dirasakan oleh sahabatnya disamping ibu dan adiknya. Nayla selalu mancaci Tuhan bahwa Tuhan itu tidak adil. Dengan cara membangkang terhadap Tuhanakhirnya babak klimaks didapatkan Nayla.

Tatkala sang adik (Zahra) mengingatkan tanpa sengaja tangan kecilnya menapar kakaknya saking geramnya akan cacian sang kakak. Sang kakak mencekiknya hingga adiknya tak berdaya . Nayla pergi keluar rumah dan dia terus dihantui perasaan bersalah karena membuat adiknya sakit. Beberapa ssat kemudian Nayla ditemukan disebuah pesantren Asmaul Husna. Dipsantren itu dia menyadari kesalahannya setelah melihat ketabahan santriwati menghadapi hidup. Dia Menceritakan kesalahannya kepada seorang Ustadzah lalu dinasehatinya agar dia kembali kejalan yang di restuinya.

Nayla kembali kerumah dengan hati yang ikhlas, ketika dijalan ia disapa seseorang dan diberitahukan bahwa adiknya sakit parah. Nayla meminta maaf kepada adik, ibu, dan temannya. Adiknya merasa senang dan zahra , adiknya memberikan kado ulang tahun yang terlambat kepada kakak tersayang. Ketika Nayla keluar dan hendak masuk kekamar, adiknya telah pergi untuk selamanya. Zahra pergi meninggalkan banyak pelajaran hidup bagi Nayla, sebuah sajadah yang jadi kado akan menjadi surga dan menuju surga;sajadahb yang dulunya selalu diinjak dan diremehkan Nayla. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Aktivis Perfilman Sajadah Sujud

Pemain

Ice Marataleni............................ Nayla

Dwi Marita Pebriawati.............. Ibu

Yoza Destialara.......................... Zahra

Resta Tri Uli.............................. Cindy

Indah Sintia Sari....................... Fatimah

Aira Minwa Yenita................... Ustadzah

Fitria Indah Sari...................... Mbak Ani

Warga XI IPA 1....................... Figuran

IMG_5677

Tim Produksi

Produser : Ronaldo Rozalino S.Sn

Sutradara : Yofhi Rio Nicha Dewi

Stage Manager : Dahliarti

Liza Anggraini

Kameramen : Andi Kurniawan

Wirianto Aswir

Tim Artistik

Designer Designer : Ayu Marsyah Wulandari, Juwita Ningsih

Designer Busana : Rini Aptriani, Rizke Wilianti

Designer Lampu : Endah Julita, Tati HAryati,

Nur Islah

Designer Tata Rias : Fitria Indah Sari, Risti Ripira

Designer Tata Musik : Team Kreatif JM 83 Studio (Ronaldo Rozalino)