Jack Lesmana
Sunday, 21 December 2008 16:17
Jack Lesmana di kenal sebagai pelopor sekaligus pemusik jazz ternama di Indonesia. Jack mengabdikan hampir seluruh hidupnya bagi musik, terutama jazz. Dari elan jazz yang berlangsung lebih dari setengah abad lahir di negeri ini. Ia adalah simbol ikhtiar bagaimana suatu ekspresi musikal akhirnya diterima dan tidak selamanya datang sebagai tamu.
Ketekunan Jack sebagai guru atau maestro dalam musik jazz memungkinkan musik pendatang itu akhirnya menyusup juga ke dalam corak musik Indonesia yang lain. Melalui pementasan dan rekaman yang dilakukannya terlihat jejak langkah yang mengagumkan. Dulu jazz dijauhi banyak orang namun lantaran peran Jack secara bertahap kini jazz pribumi sudah memasyarakat.
Dalam mempopulerkan musik jazz Jack selalu punya gagasan kreatif. Ia pernah mengasuh acara TVRI Nada dan Improvisasi untuk memperkenalkan jazz mainstream. Pada era 1970-an ketika gairah jazz pribumi menurun ia mengundang musisi jazz masuk ke Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Ia mengajak pecinta jazz kembali menengok jazz seperti pada era 1960-an ketika ketenaran Jack dan kawan-kawannya yang tergabung dalam The Indonesia All Stars meluas ke luar negeri.
Rombongan pemain jazz pribumi yang terdiri dari Jack, Buby Chen, Maryono, Kibound Maulana dan Benny Mustafa tampil sukses meramaikan New York Fair. Setelah berjalan secara bertahap jazz mulai memiliki tempat, jenis musik ini mulai memikat pecintanya kembali di Tanah Air. Suatu prestasi yang tidak dilakukan musisi lain. Sebagai musisi ia tidak pernah menunggu undangan pentas, ia selalu kreatif menciptakan ruang untuk berekspresi. Dikalangan musisi Jack Lesmana punya pergaulan yang luas. Kemauan belajarnya tinggi ia tidak segan mengundang para musisi jazz dari luar negeri singgah di rumahnya berdiskusi tentang jazz.
Rumahnya di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, selalu terbuka 24 jam bagi para musisi untuk berkumpul dan berkreasi. Ia tidak komersial dan menjadi “ayah” semua orang yang pernah belajar padanya. Ia juga dikenal sebagai guru yang punya prinsip dalam bermusik, keras mendidik murid-muridnya, dan menjunjung tinggi disiplin
Banyak kalangan mengakui keberadaan Jack Lesmana sebagai musisi yang punya komitmen tinggi dalam musik jazz. Ia menerima sejumlah penghargaan dari para musisi dan pecinta jazz pribumi. Penghargaan itu menunjukkan ia tidak hanya sekedar musisi yang baik tetapi ia juga berperan mengembangkan jazz pribumi di masyarakat. Karena jasanya jazz tidak lagi menjadi sesuatu yang asing di negeri ini. Pada 1979 Jack Lesmana sekeluarga hijrah ke Australia. Selain menemani Indra Lesmana belajar musik, ia juga mengajar di sebuah konservatorium musik dinegeri itu. Tinggal selama lima tahun Indra yang mendapat beasiswa dari Jazz Department Australia semakin mantap sebagai pianis muda berbakat. Dan Jack adalah figur ayah yang berhasil mewariskan bakat musik pada anak-anaknya.
Setelah bekerja keras lebih dari setengah abad Jack tidak bisa melawan ganasnya sejenis penyakit darah. Ia meninggal dunia pada 17 Juli 1988 di rumah sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia meninggalkan seorang istri, empat orang anak. Sejak itu Indonesia kehilangan seorang musisi sejati yang mempertaruhkan seluruh hidupnya pada musik tanpa kompromi. Jack Lesmana telah mengukir nama dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang musis. Ia memang bukan komponis yang punya karya besar dalam musik, tetapi ia telah membuka pintu bagi musisi-musisi muda untuk berkarya lebih baik. Ia yang berjiwa besar meneruskan kesetiannya bermusik kepada anak didiknya dan sampai akhir hayatnya ia tetap seorang musisi sejati.
artikel dari http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/jackLesmana.html
1 komentar:
Tapi tetep jago Tony Koeswoyo.
Posting Komentar