Seniman Pilihan Sagang 2009: Zuarman Ahmad
PEKANBARU (RP) - Akhirnya, dewan juri Anugerah Sagang menetapkan Zuarman Ahmad sebagai Seniman/Budayawan Pilihan Sagang 2009.
Musisi yang juga hobi menulis karya sastra ini dinilai sangat tunak, berpengaruh luas, dan memiliki karya yang berkualitas tinggi. Selain Zuarman, dewan juri juga menetapkan enam penerima anugerah lainnya.
Menurut Kazzaini Ks, juru bicara dewan juri, penetapan Zuarman Ahmad sebagai penerima Anugerah Sagang 2009 untuk kategori seniman/budayawan pilihan telah melalui proses panjang. Selain harus melalui seleksi nominasi, komposer ini juga melewati saringan ketat dewan juri. Bahkan penetapannya harus melalui skoring tujuh orang dewan juri.
“Dari sepuluh nominator yang diumumkan, Zuarman harus bersaing ketat dengan Marhalim Zaini, Eri Bob, GP Ade Darmawi, dan juga drh Chaidir. Dewan juri memang berusaha memberi penilaian seobjektif mungkin,’’ kata Kazzaini.
Sedangkan untuk kategori Buku Pilihan Sagang, dewan juri memilih Balada Orang-orang Senja karya Sobirin Zaini sebagai pemenang. Buku kumpulan puisi ini berhasil mengungguli dua novel kuat, yaitu Nubuat karya Gde Agung Lontar dan Tun Amoy karya Marhalim Zaini.
“Kami juga membuat catatan, dibandingkan beberapa tahun lalu, pada tahun ini buku yang masuk ke meja dewan juri ternyata sedikit,’’ kata Kazzaini lagi.
Untuk kategori Karya Non-Buku/Alternatif Pilihan Sagang 2009, dewan juri memilih karya tari berjudul Seligi Tajam Bertimbal. Karya Pusat Latihan Tari Laksemana ini dinilai mempunyai karakter kuat dan nuansa Melayu yang sangat kental.
Untuk menetapkan Institusi atau Lembaga Pilihan Sagang 2009, sepertinya dewan juri tidak terlalu berat. Hampir semua dewan juri menjatuhkan pilihannya kepada Sanggar Selembayung. Sanggar ini diniali memiliki dedikasi dan ketunakan yang teruji. Mereka juga dinilai sangat konsisten dalam berkarya, berpengaruh besar bagi perkembangan teater di Riau, serta mandiri dalam pengelolaannya.
“Untuk dapat tampil, kadang mereka harus menjual tiket sendiri,’’ kata Kazzaini mendedahkan salah satu alasan dewan juri.
Sama halnya dengan lembaga pilihan, dewan juri tidak kesulitan dalam menentukan Karya Jurnalistik Budaya Pilihan Sagang 2009. Bahkan, untuk kategori ini dewan juri malah menjatuhkan pilihan secara aklamasi. Karya jurnalistik itu adalah Pembaruan dan Situs Sejarah Melayu pada Candi Muara Takus; Membaca Goresan Pisau di Batu Berlumut. Karya ini dimuat di Harian Riau Pos dengan penulis Muhammad Hapiz.
Dua kategori terakhir, yaitu Anugerah Serantau serta Karya Penelitian Budaya, dewan juri kembali harus memutar otak dan adu argumen lebih dalam. Untuk Anugerah Serantau, setelah diakumulasi nilai masing-masing dewan juri, terjadi persaingan yang ketat antara Suryatati A Manan dengan Prof Zaenal Keling. Dua orang ini dianggap punya kemampuan, inovasi, serta pengaruh yang berimbang. Namun setelah melalui adu argumen dan referensi, akhirnya dewan juri menetapkan Suryatati A Manan sebagai penerima.
“Suryatati adalah perempuan Melayu yang sangat berpengaruh bagi dunia Melayu sekarang. Selain mampu mengorganisasi Melayu dan karya Melayu dalam jumlah massal, Suryatati juga memiliki karya yang patut pula diperhitungkan di tingkat serantau,’’ kata Kazzaini.
Sedangkan untuk karya penelitian, dewan juri nampaknya cukup bingung dalam menjatuhkan pilihan. Ada dua nominator yang hampir berimbang nilainya. Yaitu Merumuskan Format Bahan Ajar Budaya Melayu karya Muhammad Amin serta Toka-toki dalam Sastra Lisan Kuansing yang merupakan karya Yulis Fitriani. Kedua karya ini dinilai memiliki keistimewaan masing-masing. Akhirnya, setelah melalui adu argumentasi alot, dewan juri menetapkan Merumuskan Format Bahan Ajar Budaya Melayu karya Muhammad Amin sebagai penerima anugerah.
‘’Secara umum kami menilai penerima anugerah tahun ini cukup baik dan berkualitas. Namun di beberapa kategori, terutama buku pilihan, kami memang tidak diberikan alternatif buku yang banyak dan berkualitas. Semoga ini menjadi cemeti lecut bagi penulis di Riau untuk terus berkarya,’’ kata Kazzaini.(bud)
Seumber:http://www.riaupos.com/berita.php?act=full&id=5953&kat=7
0 komentar:
Posting Komentar