STSI Harus Terus Maju: Daryusti

stsi_padang_panjang1

Enam bulan menjabat sebagai Ketua STSI Padang Panjang, belumlah usia yang cukup untuk menciptakan perubahan. Namun Prof Dr Daryusti S.Kar M,Hum tetap optimis, amanah yang dipercayakan pemerintah kepadanya tak akan sia-sia. “Berkat kerjasama yang solid antara saya dan para pembantu ketua, saya yakin tugas-tugas yang berat sekalipun akan dapat diselesaikan dengan baik,” ungkapnya.

Ditemui PITULUIK di ruang kerjanya, Jum’at (19/12), lelaki yang bibirnya selalu dihiasi senyum itu seperti tak hendak menangguhkan kesibukannya. Diskusi kami kerap diselingi dengan “gangguan” lantaran melayani surat-surat yang masuk dan telepon dari kolega. “STSI harus terus maju dan berkembang. Itu tekad saya. Kita harus menjadi perguruan tinggi seni paling terkemuka, bahkan yang terbaik di Tanah Air,” pungkasnaya optimis.

Dikatakannya, untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pihaknya telah berusaha untuk meng-upgrade pendidikan para dosen. “Untuk tahun ini saja, kita sudah mengirimkan lima orang dosen untuk melanjutkan study guna meraih gelar doktor. Selanjutnya kita akan terus menggenjot pendidikan para dosen, sehingga dalam waktu dekat STSI akan memiliki sedikitnya 10 orang Doktor,” ungkapnya.

Masih tentang peningkatan kualitas SDM, Daryusti juga mengetengahkan realisasi program pasca sarjana yang salah satunya bertujuan untuk merangsang minat dosen-dosen yang masih berstatus S-I untuk meraih gelar master di pendidikan S-2. Demi terealisasinya program pasca sarjana, otorita kampus berinisiatif mendatangkan dosen-dosen yang berkompeten dari lintas perguruan tinggi seperti Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang. Dosen dosen tersebut katanya, memiliki kapasitas dan kapabilitas yang erat kaitannya dengan seni dan budaya.

Dalam pelaksanaan salah satu butir Tri Dharma perguruan tinggi yang berkaitan dengan pengabdian pada masyarakat, menurut Daryusti akan segera dilaksanakan pertemuan antara otorita kampus dengan masyarakat sekitar. “Memang masih bayak yang harus kita lakukan dan perbuat untuk Padang Panjang. Sejak awal kampus ini berdiri telah banyak kritikan dan masukan yang disampaikan kepada para pemimpin sebelum saya. Untuk itu, perlu ada wadah yang lebih reprsentatif untuk menampung apresiasi positif tersebut,” ungkapnya.

Daryusti memahami rasa memiliki masyarakat Padangpanjang terhadap kampus yang ikut mereka jaga dan cintai ini. Dan tentunya sebuah inisiatif berupa langkah diplomasi yang kontinu akan menjadi ujung tombak harmonisasi hubungan antara kampus dengan masyarakat.

Terus berkembang sebagai lembaga kajian budaya melayu, STSI sebutnya, telah dan akan terus menelusuri berbagai bentuk kesenian melayu yang ada di tanah air. “Melayu itu bukan hanya Sumatera Barat, tetapi juga Jambi, Bengkulu, Aceh, dan lain sebagainya. Maka kita harus terbuka untuk menelaah ragam budaya yang ada di luar propinsi ini,” ungkapnya.

Hingga usianya yang ke 43, STSI masih menjadi satu-satunya perguruan tinggi seni negeri yang ada di pulau Sumatera. Kualitas lulusan sebutnya, sangat menentukan citra STSI di mata masyarakat umum. “sebagian besar seniman yang intens mengabdi pada dunia seni telah menjalin hubungan yang baik dengan kita. Para lulusan juga telah banyak yang meneruskan tugasnya diluar sebagai seniman independen yang profesional. Ini adalah salah satu indikasi bahwa STSI dan dunia kesenian Sumatera Barat cukup singkron dan tak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya,” tutur Daryusti.

Ditanya tentang suka duka menjadi seorang ketua STSI, Daryusti mengaku pekerjaannya bukanlah sesuatu yang mudah. “Kendala tentu banyak. Dan kami tidak menjamin bisa membuat semua pihak puas. Kami hanya berusaha mengakomodir harapan-harapan secara umum. Masih banyak yang harus dilakukan. Tapi kami yakin STSI bisa terus maju dan berkembang, apalagi setelah statusnya kelak berganti menjadi Institut Seni Indonesia,” pungkasnya.(281282)

Sumber:http://pituluik.com/stsi-harus-terus-maju