Gamelan Bali Getarkan Rusia
Denting Gamelan Bali yang dikumandangkan tim ISI Denpasar mampu menggetarkan publik Rusia di jantung komunitas seni musik Rusia.
Gebrakan tim kesenian Institut Seni Indonesia Denpasar diawali dengan penampilan di Gedung philharmonia kota Tula 200 km dari Moskow, ujar Sekretaris Pertama KBRI Moskow Johannes O S Manginsela dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Senin.
Pagelaran yang bertemakan "the Colour of Indonesia" merupakan bagian dari rangkaian peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Rusia digelar atas kerjasama KBRI Moskow, ISI Denpasar Bali didukung Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional.
Penampilan gamelan dan tari nusantara mempesona tidak kurang dari 750 orang pengunjung yang memenuhi gedung pertunjukan di kota asal sastrawan besar Rusia Leo Tolstoy itu.
Diakhir pertunjukan penonton memberikan appresiasi dengan berulang-ulang memekikan "malajet.. Malajet.." atau hebat.
Pada penampilan lainnya tim ISI Denpasar juga berhasil memukau komunitas seni di Moskow di Rachmaninov Hall, Moscow Tchaikovsky Conservatory.
Di sekolah yang merupakan sekolah music klasik yang paling prestius di Rusia tersebut tidak kurang dari 200 pengunjung memenuhi ruang konser yang terkenal ekslusif dan hanya berkapasitas 250 tempat duduk tersebut.
Pada akhir pertunjukan, penonton tidak hentinya bertepuk tangan sehingga para seniman asal Bali ini dituntut untuk keluar kembali ke panggung untuk memberikan "bonus" permainan gamelan tambahan yang spontan dimainkan selama tidak kurang dari tiga menit sebagai "finale" yang disambut dengan standing ovation dari penonton.
Komposisi tabuhan pembuka dan diikuti permainan gamelan yang mengiringi tarian nusantara seperti tari Selat Segara (Bali), Padang Bulan (Jawa Timur), Oleg Tambulingan (Bali), Pakarena (Sulawesi), Mandau, Garuda, Berburu (Papua).
Kecuali tari Saman (Aceh), seluruh tarian diiringi oleh tabuhan musik tradisional secara live. Dengan dukungan akustik ruangan yang prima pertujukan dilakukan tanpa bantuan pengeras suara (sound system).
Duta Besar RI Moskow, Hamid Awaludin mengatakan bahwa pagelaran budaya Indonesia yang merupakan diplomasi seni dan budaya dapat memicu berkembangnya sektor pariwisata Indonesia.
Masyarakat Rusia yang sudah sejak lama mengenal Bali sebagai salah satu tujuan wisata dan diharapkan melalui Bali, mereka dapat mengenal Indonesia secara keseluruhan.
Ditambahkan bahwa peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk lebih meningkatkan hubungan dan persahabatan kedua bangsa.
Sementara itu Margaritha Karatygina, kepada departemen hubungan internasional Moscow Tchaikovsky Conservatory menyambut gembira keberhasilan penampilan ISI Denpasar serta optimis keberhasilan ini akan mendorong minat mahasiswa musik Rusia untuk mendalami lebih jauh seni musik Timur, khusunya gamelan dari Indonesia.
"Kekayaan budaya Indonesia sangat beragam dan oleh karena itu ISI Denpasar mempersembahkan Paket Nusantara," kata Pembantu Rektor Bidang Kerjasama ISI Denpasar, I Wayan Suweca.
"Rusia adalah salah satu negara yang kaya pula akan seni dan budaya serta apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya sangat tinggi.
Kedua bangsa memiliki potensi untuk mengembangkan kerjasama di bidang seni dan budaya dan ISI Denpasar siap menjalin kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi seni di Rusia," tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar